PANGKEP – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) melaksanakan pelatihan saksi bagi pasangan calon (paslon) Pemilu 2024 pada Sabtu (23/11/2024). Kegiatan ini berlangsung di Gedung Mattampa Inn, Kecamatan Bungoro, dan bertujuan memberikan pemahaman teknis kepada saksi paslon tentang tata cara pengawasan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Ketua Bawaslu Kabupaten Pangkep, Samsir Salam, menyampaikan bahwa pelatihan ini bukan hanya untuk membekali saksi dengan keterampilan teknis, tetapi juga sebagai upaya membangun sinergi dalam mencegah potensi pelanggaran pemilu. Menurutnya, saksi memiliki peran strategis dalam mendukung pengawasan pemilu yang transparan dan berintegritas.
Baca juga:
Hendri Kampai: Apa Itu Jurnalis Profesional
|
“Pemilu adalah urusan kita bersama. Kami mengajak para saksi paslon untuk aktif bekerja sama dengan pengawas TPS dalam mengantisipasi dan mendeteksi potensi pelanggaran selama pemungutan suara, ” ujar Samsir yang juga menjabat sebagai Koordinator Divisi SDM, Organisasi, Diklat, dan Datin Bawaslu Pangkep.
Dalam pelatihan tersebut, Abd. Hafid, mantan Anggota Bawaslu Kota Makassar periode 2018-2023, hadir sebagai narasumber utama. Hafid memberikan materi terkait tugas dan tanggung jawab saksi, serta pentingnya sikap profesional dalam mengawal jalannya pemilu. Narasumber juga mengingatkan pentingnya saksi memahami aturan untuk menghindari konflik saat proses penghitungan suara.
Baca juga:
Struktur Ideal Sebuah Berita
|
Selain itu, pelatihan ini difasilitasi oleh Panwaslu Kecamatan yang sebelumnya telah mengikuti Training of Trainer (ToT). Hal ini dilakukan untuk memastikan setiap materi disampaikan secara sistematis dan aplikatif. Para peserta pelatihan pun diberi kesempatan untuk berdiskusi mengenai potensi tantangan yang akan dihadapi saat hari pemungutan suara.
Bawaslu berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kesiapan dan profesionalitas saksi paslon. Dengan demikian, saksi tidak hanya sekadar hadir di TPS, tetapi juga mampu menjadi mitra strategis dalam menjaga proses pemilu tetap jujur, adil, dan bebas dari manipulasi.
Kegiatan ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara Bawaslu, saksi, dan masyarakat dalam mengawal demokrasi. “Kami ingin seluruh pihak berperan aktif demi memastikan pemilu berjalan dengan baik dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar dipercaya oleh masyarakat, ”tutup Samsir. ( Herman Djide)